Aku adalah anak desa yang baru
pulang dari kota. Halah! Desaku masih tergolong asri. Meskipun pekarangan tak
sehijau dulu, tapi sebenarnya tak susah menanam pohon atau sejenisnya. Aku
ingat saat di kos dulu, sampah menumpuk satu tong perharinya. Semua sampah dari
belsan kamar bercampur dari yang organik, plastik, kain, entahlah apalagi.
Membayangkan isinya saja sudah membuatku mual. Hal yang paling menyebalkan lagi
adalah jika tukang sampah tidak datang beberapa hari. Aku ingat sekali pernah
melihat tong sampah di depan gerbang dikerumuni belatung. OMG! Emm tapi ya sudahlah,
yang penting tak ada sampah di kamarku. Jika sampah sudah di luar ruangan, kan
sudah jadi urusan tukang sampah. Mungkin ada dari kita yang berfikiran sama,
tapi ternyata tidak sesederhana itu lo..
Coba cari tau keadaan TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) di daerah maisng-masing. Bakal eneg deh. Saat ketemuan kumpul
sama teman, obrolan tentang sampah juga nggak ada matinya. Banjir, sungai
mampet, sampah di jalan, dll semua dikeluhkan. Seakan-akan semua peduli tapi
nyatanya juga masih nyampah dengan enteng. Itulah manusia. Dan sebenarnya
nyampah itu manusiawi, karena kita memang setiap hari tidak dapat menghindari membuang
sampah.
Isu peduli lingkungan sudah
menjadi wacana dari dulu. Actionnya juga sudah mulai berkembang, tapi
kesinambungannya itu lo. Seyogyanya memang semua dibiasakan dari hal kecil,
dari diri sendiri, dan tidak ditunda.
Dulu aku heran pada Ibuku yang
selalu mengumpulkan karet bekas, kertas bekas, plastik bekas, styoroform,
apapun itu. Yang nggak kebayang akan dipakai lagi juga ibu simpan kalau
keadaannya masih lumayan. Aku sering ngomel “ngapain barang kaya gini
disimpan?”. Botol plastik disimpan, gelas air mineral dikumpulkan. Begitulah...
dulu aku belum sadar. Ibu memang tak mengenal isu peduli lingkungan seperti
yang aku ketahui. Ibu hanya bilang sebagai ibu rumah tangga harus pintar-pintar
mendayagunakan semua yang sudah ada. Dan kini aku sadar bahwa langkah kecil ibu
yang dilakukan sedari dulu telah banyak berperan untuk mengurangi sampah.
So, mulai dari hal kecil. Sampah
memang tidak dapat dimusnahkan. Tapi sampah bisa dikurangi. Aplikasinya?
Berfikirlah seribu kali sebelum memasukkan barang bekasmu di tong sampah cuy...
! daripada dibuang, mending diloakin dapet uang. Dan sampah yang terkumpul di
pengepul bakal didaur ulang lagi. Nah tu masuk action kan.
Trus, kalau mau belanja, kurangi
pemakaian plastik. Apalagi ya? Banyak lah... bisa dicari dari berbagai sumber.
Yang susah tu adalah membiasakan diri. Ayo mulai dari sekarang, demi anak,
cucu, dan bumi tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar