Senin, 26 Oktober 2015

SAKINAH ITU INDAH



Judul : Sayap Sayap Sakinah
Penulis : Afifah Afra, Riawani Elyta
Penerbit : Indiva
Tahun : 2014
Tebal : 239 hal
Harga : Rp 44.000,00


            Tema pernikahan memang menarik untuk ditulis dalam bentuk apapun. Buku bercover biru muda dengan desain bunga ini adalah salah satu buku bacaan yang membahas tentang sakinah. Mendengar kata “sakinah”, otak kita otomatis beralih pada kata yang mendekatinya yaitu pernikahan. Iya kan?! Buku ini mengupas tuntas tentang apa itu sakinah dari mempersiapkan hingga merawatnya.
            Sasaran pembaca buku ini adalah kita yang lajang maupun sudah menikah. Tulisan-tulisan di dalamnya santai namun bobot tidak mudah diragukan. Beda dengan buku nonfiksi yang membahas fiqih pernikahan dengan serius, buku ini berhasil membawa suasana lebih santai untuk disajikan kepada pembaca. Penulis ingin menyajikan bahasan yang lumayan berat menggunakan bahasa yang sederhana dan itu cukup berhasil. Isi buku terdiri dari 26 bab setelah prolog. Tulisan oleh Afifah Afra lebih mendominasi. Afifah Afra adalah penulis puluhan novel yang sudah kita kenal. Riawanti Elyta adalah penulis novel romance religius yang ternyata karakter tulisan keduanya mirip.
            Di bagian awal, disajikan kisah-kisah perjodohan yang apik. Dari bab ini akan membuka pikiran kita bahwa memang urusan jodoh tidak dapat diprediksi. Kita hanya bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jodoh rahasia Allah. Pada setiap materi,a kan selalu diingatkan bahwa Allah adalah alasan utama untuk segala ibadah. Hal ini juga berlaku untuk tujuan menikah. Kalau mau menikah tapi masih lewat pacaran yang just for fun, apakah Allah masih jadi tujuan? Cara menikah yang “aman” dan “terjamin” dibahas tuntas hingga langkah-langkah detailnya. Langkah cari jodoh terbaik juga ada. Jangan asal “jodohku ... maunya ku dirimu...” Hehehe
            Penulis menyajikan banyak sekali tips dan trik untuk menggapai sakinah. Tidak hanya teori, tapi disertai studi kasus. Kisah dari jaman rasulullah sampai kisah modern tersaji lugas. Bahkan kisah pribadi penulis ada di sini, buat yang mau kepo pas banget ni.
            Sakinah adalah hadiah Allah kepada sepasang manusia sebagai upaya penggenapan separuh dien, dan diberikan setelah pernikahan. Hayo! Setelah pernikahan! Ada perbedaan dahsyat antara sebelum dan setelah pernikahan, yaitu rasa nyaman dan tentram. Litaskunuu ilaiha (Dalam QS Ar rum:21), diterjemahkan sebagai rasa cenderung dan merasa tentram kepadanya. Bahasa kerennya sakinah. Tak nikah maka tak sakinah. Halah!
            Kebayang enaknya nikah? Hiks, ternyata nggak melulu enak. Ingat, kita belum di syurga. Bab pertengahan membeberkan tentang apa itu sejatinya pernikahan. Dua jenis manusia dengan karakter berbeda dikumpulkan jadi satu. Benturan pasti ada tanpa koordinasi. Tapi tenang, ada cara mengantisipasi semua itu. Sakinah adalah sebuah rasa layaknya cinta. Tujuan kita mencinta adalah sakinah. Tujuan menggapai sakinah adalah menggapai jannah. Bersama si dia coy!
            Bab pernikahan dibahas tuntas. Dari persiapan walimah yang sesuai syariat sampai ada bahasan tentang perjanjian pranikah. Perjanjian ini sudah mulai ada di kalangan artis lho! Boleh nggak sih sebenarnya? Baca sendiri aja. Meskipun bacaan santai, sumber Alqur an dan Hadits ga sepi muncul di dalam tulisan. Bahasan malam zafaf aja ada dasarnya lengkap.
            Tiada kenangan yang lebih indah dalam hidup daripada malam pengantin yang amat mendebarkan hati bersama bidadariku tercinta....” (Khalid bin Walid)
            Setelah malam zafaf  adalah bahasan tentang  bulan madu. Stop berkhayal yang indah! Haha .. Faktanya, menikah itu tidaklah mudah. Dituliskan bahwa 5 tahun setelah pernikahan adalah masa yang krusial karena maerupakan masa adaptasi antara suami dan istri. Loh suamiku kok gitu, padahal aku kan gini! Pasti akan ada problema menerpa. Lagi, lagi, Allah adalah tempat kembali. Apa adanya pasangan kita harus tetap kita syukuri. Kalau niat menikah sudah benar, itulah acuan kita memelihara sakinah.
            Oh iya, ada bab pengayakan juga lho, tidak melulu tentang pasangan. Gimana kalau masih lajang di umur kepala tiga? Jodoh nggak akan kemana. Bersyukur dan terus mempersiapkan. Wah, berarti waktu persiapannya lebih banyak ni! Juga ada bahasan tentang cara akrab dengan mertua. Ini penting sekali, setelah menikah kita punya pasangan halal dan punya keluarga baru. Jangan akrab sama pasangan saja. Mertualah yang membesarkan pasangan kita sampai bisa memukau hati kita.
            Buku ini cenderung cocok dibaca oleh kita muslimah yang galau atau nggak galau. Ada fakta mencengangkan di bagian akhir tentang perempuan sempurna. Apakah perempuan yang ibadahnya rajin? Menutup aurat? Pintar mengaji? Itu tentu! Tapi ternyata ada keterlibatan suami yang menjadikan wanita itu sempurna. Hmm, kudu segera menikah ni! Segera bukan tergesa ya. Nyatanya akan ada istilah cinta yang hampa. Waduw! Apaan tu?!
            Pernikahan yang sukses sering membutuhkan proses jatuh cinta hingga kesekian kalipada orang yang sama.” (Mignon Mc.Lauglilin)
            Pada bagian akhir, disajikan puisi-puisi cinta karya Afifah Afra.
Bab-bab di dalam buku ini memang sengaja disajikan tanpa sistematika yang runtut. Kita tak dapat memprediksi bab sebelum dan sesudahnya. Namun, judul buku “Sayap Sayap Sakinah” sangat pas dengan keseluruhan isi buku yang memaparkan seluk beluk sakinah dengan cukup lengkap. Buku ini cocok untuk kado bagi muslimah lajang untuk memahami apa arti sakinah yang sering mereka idamkan. Untuk pembaca yang sudah menikah, bab di awal mungkin saja tidak begitu menarik tetapi bab di akhir merupakan ilmu baru yang berharga.
            Pernikahan itu ibadah untuk mencapai sakinah yang indah. Meski perjalanannya tak akan mudah. Udah nikah belum?
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar