Judul : Sayap
Sayap Sakinah
Penulis : Afifah
Afra, Riawani Elyta
Penerbit :
Indiva
Tahun : 2014
Tebal : 239 hal
Harga : Rp
44.000,00
Tema pernikahan memang menarik untuk
ditulis dalam bentuk apapun. Buku bercover biru muda dengan desain bunga ini
adalah salah satu buku bacaan yang membahas tentang sakinah. Mendengar kata “sakinah”,
otak kita otomatis beralih pada kata yang mendekatinya yaitu pernikahan. Iya
kan?! Buku ini mengupas tuntas tentang apa itu sakinah dari mempersiapkan
hingga merawatnya.
Sasaran pembaca buku ini adalah kita
yang lajang maupun sudah menikah. Tulisan-tulisan di dalamnya santai namun
bobot tidak mudah diragukan. Beda dengan buku nonfiksi yang membahas fiqih
pernikahan dengan serius, buku ini berhasil membawa suasana lebih santai untuk
disajikan kepada pembaca. Penulis ingin menyajikan bahasan yang lumayan berat menggunakan
bahasa yang sederhana dan itu cukup berhasil. Isi buku terdiri dari 26 bab setelah
prolog. Tulisan oleh Afifah Afra lebih mendominasi. Afifah Afra adalah penulis
puluhan novel yang sudah kita kenal. Riawanti Elyta adalah penulis novel romance religius yang ternyata karakter
tulisan keduanya mirip.
Di bagian awal, disajikan
kisah-kisah perjodohan yang apik. Dari bab ini akan membuka pikiran kita bahwa
memang urusan jodoh tidak dapat diprediksi. Kita hanya bisa mempersiapkan
segala sesuatunya dengan baik. Jodoh rahasia Allah. Pada setiap materi,a kan selalu
diingatkan bahwa Allah adalah alasan utama untuk segala ibadah. Hal ini juga berlaku
untuk tujuan menikah. Kalau mau menikah tapi masih lewat pacaran yang just for fun, apakah Allah masih jadi
tujuan? Cara menikah yang “aman” dan “terjamin” dibahas tuntas hingga
langkah-langkah detailnya. Langkah cari jodoh terbaik juga ada. Jangan asal “jodohku ... maunya ku dirimu...” Hehehe
Penulis menyajikan banyak sekali
tips dan trik untuk menggapai sakinah. Tidak hanya teori, tapi disertai studi
kasus. Kisah dari jaman rasulullah sampai kisah modern tersaji lugas. Bahkan kisah
pribadi penulis ada di sini, buat yang mau kepo
pas banget ni.
Sakinah adalah hadiah Allah kepada
sepasang manusia sebagai upaya penggenapan separuh dien, dan diberikan setelah
pernikahan. Hayo! Setelah pernikahan! Ada perbedaan dahsyat antara sebelum dan
setelah pernikahan, yaitu rasa nyaman dan tentram. Litaskunuu ilaiha (Dalam QS Ar rum:21), diterjemahkan sebagai rasa
cenderung dan merasa tentram kepadanya. Bahasa kerennya sakinah. Tak nikah maka
tak sakinah. Halah!
Kebayang enaknya nikah? Hiks, ternyata nggak melulu enak. Ingat,
kita belum di syurga. Bab pertengahan membeberkan tentang apa itu sejatinya
pernikahan. Dua jenis manusia dengan karakter berbeda dikumpulkan jadi satu.
Benturan pasti ada tanpa koordinasi. Tapi tenang, ada cara mengantisipasi semua
itu. Sakinah adalah sebuah rasa layaknya cinta. Tujuan kita mencinta adalah
sakinah. Tujuan menggapai sakinah adalah menggapai jannah. Bersama si dia coy!
Bab pernikahan dibahas tuntas. Dari persiapan
walimah yang sesuai syariat sampai ada bahasan tentang perjanjian pranikah. Perjanjian
ini sudah mulai ada di kalangan artis lho!
Boleh nggak sih sebenarnya? Baca sendiri aja. Meskipun bacaan santai, sumber
Alqur an dan Hadits ga sepi muncul di dalam tulisan. Bahasan malam zafaf aja ada dasarnya lengkap.
“Tiada
kenangan yang lebih indah dalam hidup daripada malam pengantin yang amat
mendebarkan hati bersama bidadariku tercinta....” (Khalid bin Walid)
Setelah malam zafaf adalah bahasan tentang
bulan madu. Stop berkhayal yang indah! Haha .. Faktanya, menikah itu tidaklah
mudah. Dituliskan bahwa 5 tahun setelah pernikahan adalah masa yang krusial
karena maerupakan masa adaptasi antara suami dan istri. Loh suamiku kok gitu,
padahal aku kan gini! Pasti akan ada problema menerpa. Lagi, lagi, Allah adalah
tempat kembali. Apa adanya pasangan kita harus tetap kita syukuri. Kalau niat
menikah sudah benar, itulah acuan kita memelihara sakinah.
Oh iya, ada bab pengayakan juga lho, tidak melulu tentang pasangan.
Gimana kalau masih lajang di umur kepala tiga? Jodoh nggak akan kemana. Bersyukur
dan terus mempersiapkan. Wah, berarti
waktu persiapannya lebih banyak ni! Juga ada bahasan tentang cara akrab dengan
mertua. Ini penting sekali, setelah menikah kita punya pasangan halal dan punya
keluarga baru. Jangan akrab sama pasangan saja. Mertualah yang membesarkan pasangan
kita sampai bisa memukau hati kita.
Buku ini cenderung cocok dibaca oleh
kita muslimah yang galau atau nggak galau. Ada fakta mencengangkan di bagian
akhir tentang perempuan sempurna. Apakah perempuan yang ibadahnya rajin? Menutup
aurat? Pintar mengaji? Itu tentu! Tapi ternyata ada keterlibatan suami yang
menjadikan wanita itu sempurna. Hmm,
kudu segera menikah ni! Segera bukan tergesa ya. Nyatanya akan ada istilah cinta yang hampa. Waduw! Apaan tu?!
“Pernikahan
yang sukses sering membutuhkan proses jatuh cinta hingga kesekian kalipada
orang yang sama.” (Mignon Mc.Lauglilin)
Pada bagian akhir, disajikan
puisi-puisi cinta karya Afifah Afra.
Bab-bab di dalam buku ini memang sengaja disajikan
tanpa sistematika yang runtut. Kita tak dapat memprediksi bab sebelum dan
sesudahnya. Namun, judul buku “Sayap Sayap Sakinah” sangat pas dengan
keseluruhan isi buku yang memaparkan seluk beluk sakinah dengan cukup lengkap. Buku
ini cocok untuk kado bagi muslimah lajang untuk memahami apa arti sakinah yang
sering mereka idamkan. Untuk pembaca yang sudah menikah, bab di awal mungkin
saja tidak begitu menarik tetapi bab di akhir merupakan ilmu baru yang
berharga.
Pernikahan itu ibadah untuk mencapai
sakinah yang indah. Meski perjalanannya tak akan mudah. Udah nikah belum?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar