Setelah sampai
tempat KKN, tak jarang kita akan shock
dengan keadaan yang jauh dari bayangan. Tak apa jika keadaannya lebih baik dari
bayangan tapi jika lebih parah atau sangat parah haha.. tak jadi soal..
Justru hal-hal
yang di luar dugaan inilah yang harusnya kita jadikan tantangan untuk belajar
lebih banyak. Misalkan daerah tempat KKN kita langka air, ya kita bisa belajar
untuk hemat air. Misalkan tempat tinggal yang kita dapat adalah rumah reot yang
sempit dan kotor, ya kita harus memperbaikinya hingga menjadi tempat hunian
yang pantas. Kita harus benar-benar belajar mandiri. Tenang.. semua akan
berproses dengan indahnya. Kuncinya adalah dengan selalu berfikir positif.
Proses
selanjutnya adalah bersosialisasi dengan masyarakat. Kita harus sangat peka
untuk mengetahui kultur atau kondisi dari daerah KKN kita. Jangan sampai program-program yang
telah kita rancang tidak bermanfaat bagi masyarakat sasaran KKN kita. Dekati
mereka, fahami mereka, analisa permasalahan yang ada. Berangkat dari itu kita
bisa mengsinkronkan masalah yang ada dengan solusi penyelesaian berupa
program-program KKN yang akan kita laksanakan.
Bagaimana cara
akrab dengan masyarakat? Bagaimana jika mereka menggunakan bahasa daerah yang tidak kita mengerti? Kita harus sering-sering
berinteraksi dengan mereka, entah numpang mandi di rumah penduduk, atau hanya
sekedar ngobrol. Biasanya warga akan senang jika kita membawa manfaat bagi
mereka. Contoh kecilnya adalah kita membantu ibu-ibu memasak, membersihkan
lingkungan, atau dengan sering sholat berjamaah di masjid.
KKN....
menyenangkan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar