Minggu, 13 Januari 2013

fenomena nikah muda


Tahun 2012 adalah tahun menggalaukan apalagi di akhir-akhir 2012. Banyak temanku yang nikah muda. Hampir semuanya adalah berupa berita kejutan. Apa?! Dia mau nikah sama dia? Apa?! Kamu nikah bulan depan?! banyak sekali pernikahan yang membuatku sering geram. Bukan geram tanda aku sebel tapi geram sekali kebahagiaan itu datang mendadak. Dan merasakan suatu kecemburuan yang insyaallah positif. Kapan aku akan menyusul mereka. He
Ntah di dunia nyata dan dunia maya, pembahasan yang sering terjadi adalah tentang pernikahan. Dan kebanyakan adalah mereka yang masih berstatus mahasiswa. Nikah muda ini seolah-olah telah menjadi tren untuk menggantikan fenomena pacaran. Memang sudah seharusnya seperti itu. Hm .. Seseorang yang berani untuk menikah muda haruslah sangat diacungi jempol. Mereka menyegerakan menikah demi kehidupan yang lebih baik dan terhindar dari berbagai godaan maksiat. Tapi apakah tidak berani nikah muda merupakan keputusan yang salah? Tentu tidak. Menikah adalah suatu keharusan namun menikah muda atau tidak, itu pilihan dengan konsekuensi masing-masing.
Meskipun sekarang banyak temanku yang nikah muda, masih banyak teman yang masih punya amanat yang harus diselesaikan dulu. Ada yang punya syarat dari orang tua harus lulus kuliah dulu baru boleh menikah. Ada yang punya tanggungan adek-adek karena dia merupakan anak sulung. Jadi harus punya pekerjaan sebelum menikah. Dalam hal ini memang sangat dipengaruhi latar belakang keluarga. Mereka mencoba memberikan yang terbaik dan meyakini nikah akan terjadi di saat yang tepat. Dan menyelesaikan amanat orang tua adalah kewajiban. Apalagi untuk seorang wanita. Setelah menikah, pengabdiannya adalah untuk suami. Para wanita ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua mereka sebelum mereka menikah.
Ada yang menunda menikah karena ingin mengejar cita-cita. Ini mah dia berarti meyakini bahwa menikah adalah peghambat. Tentu hal ini tidak benar.
Aku adalah yang termasuk meyakini bahwa nikah muda adalah sesuatu yang indah jadi harus dipersiapkan dengan matang. Tak usahlah kita tergalaukan dan banyak cakap soal keinginan mulia ini. Mari kita sibukkan dengan mempersiapkan diri bukan dengan menggalaukan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar