Bismillah... sore ini aku mengikuti pengajian yang
bertemakan tentang bagaimana cara meningkatkan kualitas iman kita... sebenarnya
caranya tentu banyak sekali. Yang penting adalah semua yang kita lakukan
itu demi mendekatkan diri kepada Allah. Bukankah tak ada nikmat yang lebih indah daripada iman yang tumbuh di dalam hati?
Berdasarkan materi yang tadi dibawakan.. ada 3 cara yang
bisa meningkatkan iman dalam hati kita.
- 1. Sering mengingat mati
- 2. Mentadaburi alqur’an
- 3. Mengikuti rosul Muhammad
Di sini aku tidak ingin membahas perpointnnya. Tapi aku akan
cerita sedikit pengalaman tentang point yang pertama adalah tentang “sering
mengingat mati”. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa orang yang paling cerdas
adalah orang yang sering mengingat mati. Karena apa? Karena dengan mengingat
mati, seseorang akan berhati-hati sekali dalam bertindak. Misalkan saja hari
ini ada yang berfikiran untuk berbohong pada Ibunya.. Jika saja orang tersebut
mengingat mati, ia kan berfikir lagi untuk berbohong. Kalau aku bohong trus
mati dan nggak sempet minta maaf sama Ibu gimana?.. sederhananya seperti itu.
Nah aku ada pengalaman menarik tentang hal ini. Aku ingin
sekali bisa lebih sering mengingat mati. Bukannya sok gimana tapi memang semua
manusia kebanyakan lupa bahwa ia akan mati kan. Dalam materi tadi juga
disebutkan bahwa kita hidup di dunia ini hanya sekitar 1,5 jam waktu akhirat.
Itu hasil konversi dari itung-itungan yang ada dasarnya ya.
Kita ingin dunk masuk
dalam daftar orang yang khusnul khotimah. Aamiin
Dari hasil membaca sana sini. Salah satu cara untuk lebih sering mengingat mati
adalah saat sebelum tidur kita bisa berfikir, wah ini bisa jadi tidur terakhirku.
Bisa saja nanti aku nggak melek lagi.
Owh caranya
begitu,.
Dan hasilnya.. belum mikir apa-apa saja udah keduluan
ngantuknya. Hadeeeehhh!!Tepar duluan..
Dan akhirnya, aku punya 2 cara konkret agar kita bisa lebih
konkret mengingat mati. Tiap orang tentu bisa beda-beda cara. Ini caraku..
1.
Menyiapkan kain mori untuk diri sendiri
Mungkin terdengar agak mengerikan tapi
memang benar aku melakukannya. Aku terinspirasi dari anggota silat SH Terate
yang ada di kampungku. Mereka semua sudah mempunyai kain mori untuk mereka
sendiri. Aku tak tahu penjelasan
detailnya. Namun aku pernah bertanya pada salah satu dari mereka.
“Buat apa nyimpen kain mori? Buat pusaka
kah?”
Temanku dulu itu menjawab, “ Tiap
melihatnya kita bisa ingat mati. Kain itulah yang nanti akan membungkus mayat
kita. Hidup kan ibarat mampir ngombe..”
Oke.. aku sangat terpesona dengan jawaban
itu. Kemudian aku bertanya pada salah satu temanku lainnya (yang bergabung SH
Terate juga), berapa meter kain mori yang harus aku beli. Dan ternyata ada rumus untuk menghitungnya.
Dan setelah aku pergi ke Pasar Beringharjo, aku juga baru tahu ternyata kain mori
tu juga ada pilihan kualitasnya.Pengalaman berharga deh.
Kain itu kemudian kubungkus di dalam map bening dan aku
tulis doa di sana. Kemudian aku simpan di dalam lemari bajuku. Ya...
begitulah..
2.
Menulis surat wasiat
Untuk hal ini aku terinspirasi dari
Almh.Yoyoh Yusroh. Aku kenal beliau melalui bukunya. Dari sana aku tahu bahwa
semasa hidupnya, beliau selalu mencatat hutang-hutang yang beliau punya alias punya
buku catatan hutang. Hutang apapun. Al qur an juga menyebutkan bahwa catat
mencatat ini memang diwajibkan. Dan aku berfikir “Benar juga ya?!". Buku hutang
adalah semacam surat wasiat. Mati bisa datang kapan saja. Kalau kita mati dan
tak ada catatan apapun tentang tanggungan kita, hadehhh terhambat lo ke
syurganya. Makanya semenjak itu aku bertekad akan membuat surat wasiat dan aku perbaharui seminggu sekali. Aku
menulisnya dalam Microsoft word kemudian aku simpan di lap top menggunakan
pasword. Kemudian aku memberitahukan tentang surat wasiat ini kepada 2 orang
kepercayaanku. Tujuannya adalah bila aku tiba-tiba mati, mereka lah yang akan
menunjukkan surat wasiatku ini. Di dalam surat wasiat aku mencatat yang utama
adalah hutangku. Bisa uang ataupun janji ataupun pinjaman barang yang masih ada
di aku. Setelah itu aku menuliskan permohonan maaf kemudian wasiat akan
barang-barang milikku akan dikemanakan jika aku mati nanti.
Dua
cara inilah yang aku konkretkan untuk mengingat mati. Mmmm..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar