Kali ini aku mau
bahas tentang sinetron. Semua murni pikiranku sendiri ya. Pikiranku yang
mengatakan bahwa anjuran untuk tidak menonton sinetron itu sangat diperlukan.
Sebenarnya kalau kita sibuk dengan banyak kegiatan, menonton sinetron adalah
hal yang sangat tidak penting apalagi banyak kegiatan lain yang lebih
produktif. Tapi, yang perlu diingat adalah waktu tayang sinetron itu memang timing nya pas sekali, sore menjelang
malam, waktu istirahat bagi siapapun entah ibu rumah tangga, pekerja kantor,
juag pelajar.
Malam ini, ya malam ini tadi,
aku iseng nonton sinetron CHSI yang lagi jadi trending topic di kalangan
pecinta sinetron. Dan akhirnya aku memang mengikuti jalan ceritanya sejam
lebih, bahkan iklan saja sampe aku ladenin. Menurutku sinetron ini memang
bagus, dan banyak yang bilang begitu. Cerita tentang masalah berbagai rumah
tangga yang memuat banyak pelajaran di dalamnya. Memang ada ilmunya, tapi....
tetap ada tapinya. Dan masalah ini adalah masalah paling puncak bagi ku kenapa
aku menetapkan diriku alergi pada sinetron. Di saat cerita sedang seru-serunya,
eh satu kata itu keluar...”bersambung”... pengen teriak dan membanting remote saat itu juga. Astaghfirullah..
Setelah itu aku berpesan pada
Ibu.. “Bu, tolong diingetin jangan sampe aku besuk menonton sinetron ini
lagi...”. aku benar-benar melakukannya. jalan ceritanya aku akui jauh lebih
bagus daripada sinetron-sinetron lain yang kurang mendidik. Tapi, bikin
penasarannya itu lo!. Dan ceritanya nggak tuntas. *namanya juag sinetron...
Sementara aku
sangat tidak suka pada sesuatu yang bikin ketagihan kalau aku hanya jadi
penonton. Serasa nggak ada kerjaan lain gitu lo...
Aku setuju sekali dengan metode
pendidikan anak yang dilakukan keluarga 10 bintang al qur an yang pernah aku
baca. TV adalah media yang memang harus disingkirkan karena tidak mendukung
pendidikan. Acara apa hayo di TV yang bagus buat anak-anak? Laptop si Unyil?
Sedikit sekali acara yang mengandung edukasi. Yang ada si anak malah ketagihan
sinetron GGS (Ganteng-Ganteng Serigala). Sinetron yang sekolahnay cuam satu
kelas, gurunya Cuma 2, dan muridnya pelukan di depan guru. Hrr...
Aku ingat aku juga pernah maen ke rumah teman
dimana di rumahnya, TV hanya ada di kamar Bapak Ibu. Jadi anak-anak tidak akan
bisa menonton TV kecuali dengan ijin dan pengawasan orang tua. Sedep bener...
Menolak sinetron juga bukan hal
gampang. Awalnya kita bilang nggak suka tapi kalo di jam tayangnya kita melototoin
tu TV, lama lama akan tertarik juga. Jadi jangan dicoba, walau secuil.. hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar