Pulang
kampung terakhir kemarin, aku membuat silsilah keluarga. ini adalah keinginanku
sejak lama namun yah memang begitu,,,baru terwujud di saat yang tepat. Banyak
kerabat yang kadang aku kurang jelas bagaimana hubungan darahnya denganku. Yang
aku tau ya sebatas kami adalah kerabat dekat atau kerabat jauh. Aku memang
pernah bertanya pada Ibu tentang siapa dia dia dan dia, tapi karena jarang
bertemu, cepat juga lupanya. Oleh karena itu aku membuat silsilah keluarga
untuk memudahkanku menelusuri sejarah dari siapa aku dilahirkan. Hmmm...
ternyata kerabatku sangat banyak. Ayo kalian yang mau mencoba membuat silsilah
keluarga.!!! insyaallah bermanfaat.
Apa yang aku
lakukan tersebut tak dinyana bersamaan tema dengan kajian yang aku ikuti pagi
tadi, yaitu tentang hubungan muslimah dengan keluarga dan para kerabatnya. Intinya
adalah tentang silaturahim. Silaturahim mempunyai peranan penting dalam islam.
Silaturahim ini juga merupakan salah satu amalan yang membuat masuk syurga
selain tidak syirik, mengerjakan sholat, dan membayar zakat.
Banyak hadits
yang menyatakan bahwa silaturahim sangat penting untuk dilakukan oleh kaum
muslim. Hadits tersebut antara lain:
“siapa yang ingin dimudahkan rezekinya, dan
dipanjangkan umurnya, sambungkanlah silaturahim.”
Hubungan
silaturahim dengan rezeki adalah karena dengan sering bersilaturahim, akan
menambah kolega atau jaringan kita. Dan jaringan tersebut bisa jadi menjadi
sarana datangnya rezeki yang tak disangka-sangka pada kita. Kemudian dengan
bersilaturahim, atau bertemu dengan banyak orang, kita akan mudah ceria dan
uneg-uneg terpendam pun dapat dibicarakan. Hal inilah yang akan membuat
seseorang tampak lebih muda karena tak menyimpan banyak beban.
“rahmat tidak akan turun pada orang yang memutuskan
silaturahim”
Abu
Hurairah tidak mau berdoa dalam majlis yang di dalamnya berada orang yang
memutus silaturahim. Hal ini adalah karena Abu Hurairah berfikir bagaimana
doanya akan terkabulkan jika ada orang yang memutuskan silaturahim di situ.
“tidak ada dosa yang paling cepat balasannya di dunia
kecuali orang yang memutuskan silaturahim.”
Orang
yang memutus silaturahim, hatinya tidak akan tentram. Dalam keseharian pun hati
akan merasa gelisah atau tidak nyaman jika bertemu dengan orang yang tidak
disukai. Hal ini akan menyebabkan seseorang kehilangan kenikmatan dalam hidup.
“silaturahim adalah ikatan kekeluargaan seperti
urat-urat yang terhubung. Kalau urat terputus, akan mati”
Bayangkan
saja jika salah atu urat kita terputus. Urat nadi misalnya. Apa jadinya kita
selain jadi mayat yang tak berdaya lagi.
“peliharalah keluargamu dari api neraka”
Terkadang
ada fenomena aktivis dakwah yang hebat di luar dan dakwahnya gencar
kemana-mana. Namun ada yang terlupakan. Masih ada anggota keluarganya yang
masih belum benar akidahnya misalnya. Jadi kewajiban kita adalah mendahulukan
keluarga dulu, baru ke lingkungan.
“orang yang berhak kita bersikap ihsan
terhadapnya adalah ibu, ibu, ibu, bapak, kerabat yang paling dekat, dan
seterusnya.”
Meskipun
ada ketidakcocokan kita dengan orang tua. Tetap kewajiban kita sebagi anak
adalah memuliakan mereka selama di dunia danmendoakan yang terbaik untuk
akhirat. Kita harus memberikan sikap terbaik kepada orang tua. Jangankan bicara
dengan nada keras, bicara “hufttt” saja dilarang. Apalagi kepada ibu. Jangan
lupa bahwa surga berada di telapak kaki ibu.
“jika sedekah diberikan pada keluarga/kerabat, maka
akna mendapat 2 pahala yakni pahala bersedekah dan pahala menyambung
silaturahim”
Hayo...
apakah kita sudah mendahulukan keluarga kita dalam bersedekah. Padahal bagi
seorang istri yang memberi pada suami,
itu juga dinamakan sedekah lo.. jadi kalau mau sedekah, cari kerabat dulu yang
paling membutuhkan.
“kamu tidak akan mendapat kebaikan sampai kamu mensedekahkan
barang yang kamu cintai”
Pada zaman
sahabat, jika ada yang berkeinginan dengan barang milik saudaranya, maka ia
akan memberikannya meskipun barang tersebut amat ia cintai. Bagaimana dengan
kita? Berani? Mari berlomba-lomba dalam kebaikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar