Senin, 03 Oktober 2016

BARANG HARAM DARI GAJI PERTAMA



Saat konsumen tanya apakah produk dagangan saya halal, saya selalu mengiyakan. Saya yakin karena memang ambil bahan baku daging ayam dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) muslim. Kemudian banyak juga yang menanyakan label halal dari MUI. Saya tahu mereka kurang yakin. Nyatanya banyak sekali produk di luar sana yang bilang halal namun nyatanya pakai campuran daging haram alias daging babi. Sudah banyak kan kasus seperti ini terjadi dan beritanya sudah menasional.

Dan akhirnya, sekarang  saya sedang proses mengurus ijin Halal MUI. Semoga urusannya nanti lancar. Label Halal dari MUI inilah yang akan meyakinkan konsumen bahwa produk saya memang halal 100%. Saya sendiri yang mengatakan halal jadi ada dasarnya dan nggak berkesimpulan sendiri. Jika memposisikan diri menjadi seorang konsumen makanan, dengan melihat label halal akan memunculkan keyakinan tersendiri bahwa produk yang kita konsumsi adalah produk yang baik.

Bagaimana dengan yang selain makanan? Barang-barang yang kita pakai kan juga bisa haram. Eh ingat kan ada salah satu merk hijab yang punya label halal MUI? Kalau merk sepatu ada nggak ya?

Saya ingat kejadian 7 tahun silam. Saat itu sambil menunggu pengumuman kelulusan, saya magang sebagai SPG di pameran buku bersama teman-teman yang lain. Ada Anis, Dila, Kristal, dan Ika. Bisa dibilang itu adalah kali pertama saya bekerja. Jam 10 pagi sampai jam 10 malam diupah 40 ribu. Lumayan sekali kami rasa saat itu. Lama kerja 10 hari saja. Alhasil di akhir event, kami mendapatkan upah 400ribu. Nominal yang wow! Saya langsung bingung mau diapakan uang itu. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membeli sepatu di Plaza Madiun. Saya ingat saya berjanji pada diri sendiri bahwa akan membeli sepatu dengan harga maksimal 200 ribu. Saya dan Kristal punya keinginan yang sama. Kami janjian membeli sepatu bersama. Saya membeli sepatu cantik bermerk Flad*o. Itu adalah sepatu pertama yang paling cantik, pas di kaki, dan paling mahal. 

Saya membawa hijrah sepatu itu ke Jogja untuk kuliah. Kepanasan, kehujanan, sepatu itu selalu menemani. Jujur, sepatunya bandel sekali. Awet. Dan saya merasa percaya diri memakai sepatu warna krem itu. Sampai sekarang saya belum pernah mendapati model sepatu seperti itu lagi. 

Hari-hari kuliah berjalan seperti biasa hingga pada suatu hari ada kejadian yang membuat saya harus membenci barang kesayangan itu. Akhir pekan saya memutuskan untuk ikut Halal School yang diadakan oleh KMMTP. Acara ini membahas tentang dasar halal haram hingga contoh-contoh detailnya dari makanan, kosmetik, dan banyak lainnya. Sampai pada penjelasan tentang kulit babi, dipaparkan ciri-ciri kulit babi adalah ada bintik-bintik membentuk segitiga. Ada beberapa sepatu yang memakai kulit babi karena memang kulit babi lebih murah dan nyaman dipakai. 

Sesampai di kos setelah makan siang dan aktifitas lainnya, saya berjalan ragu menuju rak sepatu. Saya pegang sepatu krem kesayangan, saya buka kulit bagian dalamnya. Dan iya, ada tiga bintik berderet-deret dimana. Tak pikir panjang, saya langsung membungkus sepatu itu ke dalam kantong plastik dan membuangnya ke tempat sampah. Ada sesal, ada sedih, ada sedikit marah. Pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan? Ini lebih sakit daripada itu. 

Punya barang haram di rumah? Ayo dicek!

8 komentar:

  1. Nice post mbak. Saran mbak ya..biar lebih mnarik ditambah gambar aja..hehe..semangat nulis mbak..jangan lupa mampir keblog saya juga kalo sempet..��

    BalasHapus
  2. Nice post mbak. Saran mbak ya..biar lebih mnarik ditambah gambar aja..hehe..semangat nulis mbak..jangan lupa mampir keblog saya juga kalo sempet..��

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa posting aja nih perjuangan mbak hahahah... bener banget . miskin foto saya mah...

      Hapus
  3. Lagi ngafalin qur an juga ya....
    Lho...sudah di pastikan itu kulit sepatunya emang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin pak... ngapalin ulang ngapalin ilang... semoga ga gitu terus heheh

      soal sepatu sudah dunk. sejak saat itu tiap beli sepatu dicek. dah ga nemu yang begituan lagi. tapi yang kasus di atas saya yakin banget . lha wong kliatan jelas bintik2 nya. sayang ga say akasih foto ni.

      Hapus
  4. Wah, saya jadi pengen ngecek sepatu di rumah

    BalasHapus
  5. wkwkwk tin aku udah tahu critamu yg ini

    BalasHapus